Pages

Banner 468 x 60px

 

Rabu, 21 Mei 2014

Metode An Nahdiyyah

1 komentar
Metode Annahdliyah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini mengalami perkembangan yang cukup pesat. Dan kemungkinan perkembangan tersebut masih akan terus berlanjut seiring dengan perkembangan manusia. Apalagi pada masa era globalisasi dunia semacam ini yang kita alami sekarang. Situasi dan kondisi semacam ini sering kali membawa perubahan terhadap pola pikir manusia terutama bagi mereka yang dangkal dalam pemahaman agamanya terhadap agama, akibatnya nilai – nilai kehidupan terutama nilai moral agama makin terabaikan oleh masyarakat. Kebanyakan mereka mencurahkan segala daya dan upaya untuk mencapai kemajuan ilmu dan teknologi sebagai wahana untuk mencukupi kebutuhan meteri kehidupannya, sementara mereka lupa pada pembinaan kepribadian manusia, sehingga mereka kehilangan pegangan batin walaupun kekayaan materi berlimpah ruah. Yang lebih tragis lagi adalah dikalangan generasi muda banyak timbul kegoncangan dan kegelisahan rohani. Oleh karena itu harus dicari jalan keluarnya, slah satunya terhadap anak – anak yang masih bersih dan mudah dibentuk. Pendidikan yang menanamkan keimanan dan ketaqwaan yang berintikan pada ajaran Al-Qur’an. Sebab dengan inilah generasi muda dapat diselamatkan. Dan jika berpedoman kepada Al-Qur’an adalah merupakan obat yang mujarab untuk menyembuhkan penyakit moral yang telah melanda masyarakat, terutama generasi muda saat ini. Oleh karena itu hampir semua orang tua muslim merasa mempunyai tanggung jawab besar kepada anak untuk memberikan keterampilan dalam membaca al-Qur’an. Dengan adanya tanggung jawab inilah, banyak orang tua yang memasukkan anaknya kelembaga yang di dalamnya mengajarkan keterampilan membaca al-Qur’an, syaitu di lembaga – lembaga pendidikan keagamaan non formal seperti TPQ, lembaga diniyah serta musola dan masjid – masjid. Untuk itu dalam makalah ini kami akan membahas tentang salah satu metode pembelajaran Al-Qur’an kontemporer yaitu AN Nahdliyah (An Nahdiyyah), secara ringkas, yang akan dibatasi dengan rumusan masalah berikut. B. Rumusan Masalah 1. Apakah penegrtian secara Istilah An Nahdliyah tersebut ? 2. Bagaimana penjelasan/deskripsi metode An Nahdliyah ? 3. Siapakah yang menciptakan metode An Nahdliyah ? Bagaimana biaografinya ? 4. Apakah kelebihan dan kekurangan metode An Nahdliyah ? 5. Bagaimana langkah-langkah metode An Nahdliyah ? 6. Bagaimanakah Cara pengaplikasian metode An Nahdliyah ? C. Tujuan 1. Dapat mengetahui penegrtia secara Istilah metode An Nahdliyah 2. Dapat mengetahui deskripsi metode An Nahdliyah 3. Dapat mengetahui pencipta metode An Nahdliyah, dan menegtahui biografinya 4. Dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan metode An Nahdliyah 5. Dapat mengetahui langkah-langkah metode An Nahdliyah 6. Dapat mengetahui pengaplikasian metode An Nahdliyah BAB II PEMBAHASAN METODE AN NAHDLIYAH (AN NAHDIYYAH) A. Pengertian Metode Ditinjau dari segi etimologi, Methode berasal dari bahasa Yunani, yaituMethodos. Kata ini terdiri dari dua suku kata, yaitu ‘‘metha’’ yang berarti melalui atau melewati, dan ‘’hodos’’ yang berarti jalan atau cara. Maka methode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan term method dan way yang diterjemahkan dengan metode dan cara. Sedangkan dalam bahasa Arab , kata metode diungkapkan dalam berbagai kata seperti al-thariqah, al – manhaj, dan al – wasilah.. Al – thariqah berarti jalan, al – Manhaj berarti sistem sedangkan al – Wasilah berarti mediator atau perantara. Dengan demikian, kata Arab yang paling dekat dengan arti methode adalaha Al- thariqah. Sedangkan methode ditinjau dari segi termonolgi ( istilah ) adalah “jalan yang ditempuh oleh seseorang supaya sampai pada tujuan tertentu, baik dalam lingkungan atau perniagaan maupun dalam kaitan ilmu pengetahuan dan lainnya”. B. Pengertian Istilah An Nahdliyah Metode An – Nahdliyah adalah salah satu metode membaca Al-Qur’an yang muncul di Kabupaten Tulungagung , Propinsi Jawa Timur. Metode ini disusun oleh sebuah Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Cabang Tulungagung. Ditinjau dari segi arti, An-Nahdliyah adalah sebuah kebangkitan. Istilah ini digunakan untuk sebuah metode cepat tanggap membaca Al-Qur’an yang dikemas secara berjenjang satu sampai enam jilid. Istilah Cepat Tanggap Belajar Al-Quran An-Nahdliyah dikarenakan memang metodeloginya menggunakan sistem klasikal penuh. Cara belajar dengan menggunakan hitungan ketukan stik secara berirama. Lahirnya metode ini didasari oleh beberapa pertimbangan, diantaranya : (1) kebutuhan terhadap metode yang cepat dapat diserap oleh anak dalam belajar membaca al-Qur’an sangat dibutuhkan karena padatnya kegiatan yang dimiliki oleh hampir setiap anak yang sedang menempuh jenjang pendidikan sekolah formal. (2) Kebututuhan terhadap pola pembelajaran yang berciri khas Nahdliyin dengan menggabungkan nilai salaf dan metode pembelajaran modern. (3) Pembelajaran di TPQ terkait dengan pembelajaran pasca TPQ (Madrasah Diniyah) sehingga keberhasilan di TPQ akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan di Madrasah Diniyah serta pemahaman ilmu-ilmu agama yang lebih luas. Dalam proses belajar mengajar An-Nahdliyah ada beberapa istilah, yaitu guru tutor, guru yang menyampaikan materi (guru yang paling fasih dan paling bagus di antara guru yang lain) dengan ciri khasnya stik (tongkat) sebagai panduan titian murottal sebagai ganti harkat (isyarat gerakan jari). Guru privat bertugas membina, mengevaluasi, dan memberi prestasi kepada santri. Syarat untuk bisa mengajar An-Nahdliyah di antaranya bisa membaca Al-Qur’an dengan baik, mempunyai loyalitas yang tinggi, dan sudah pernah mengikuti training. C. Penjelasan/Deskripsi Metode An Nahdliyah Metode ini merupakan metode pengembangan dari metode Al-Baghdadi maka materi pembelajaran Al-Qur’an tidak jauh berbeda dengan metode Qiraati dan Iqra. Dan perlu diketahui bahwa pembelajaran metode ini lebih ditekankan pada kesesuaian dan keteraturan bacaan dengan ketukan atau lebih tepatnya pembelajaran Al-Qur’an pada metode ini lebih menekankan pada kode “Ketukan”. Dalam metode ini buku paketnya tidak dijual bebas bagi yang ingin menggunakannya atau ingin menjadi guru pada metode ini harus sudah mengikuti penataran calon guru metode An-Nahdliyah. Metode ini di kembangkan dengan maksud agar : 1. Tumbuh sikap kebangkitan kembali untuk belajar dan mengajar Al-Qur’an 2. Tumbuh sikap cepat dan tanggap dalam belajar dan mengajar Al-Qur’an. Adapun ciri khusus metode ini adalah : 1) Materi pelajaran disusun secara berjenjang dalam buku paket 6 Jilid. 2) Pengenalan huruf sekaligus diawali dengan latihan dan pemantaban makhorijul huruf dan sifatul huruf. 3) Penerapan qoidah tajwid dilaksanakan secara praktis dan dipandu dengan titian murotal, 4) Santri lebih dituntut memiliki pengertian yang dipandu dengan asas CBSA melalui pendekatan ketrampilan proses. 5) Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara klasikal untuk tutoria dengan materi yang sama agar terjadi proses musafahah 6) Evaluasi dilaksanakan secara kontinyu dan berkelanjutan 7) Metode Ini merupakan pengembangan dari Qoidah Baghdadiyah D. Biografi Penyusun Berbicara tentang An Nahdliyah tentunya tidak akan lepas dari tokoh sentral berdirinya metode tersebut yakni KH. Munawwir Kholid. An nahdliyah lahir karena keprihatinan Kiai Munawwir melihat anak-anak kecil termasuk putra-putri kiai yang mengaji di surau-surau. Mereka belajar menggunakan metode yang bukan berasal dari kultur pesantren. Hal ini bila diteruskan, maka akan menggeser sistem berpikir mereka. Berangkat dari hal tersebut, akhirnya timbullah niat dalam hati Kiai Munawwir Kholid untuk menciptakan suatu metode cepat belajar al qur’an yang bercirikan ke-Nahdlotul Ulama (NU)an. Lembaga Pendidikan Ma’arif NU merupakan Badan Otonomi NU yang menangani bidang pendidikan, baik pendidikan formal maupun non-formal. Termasuk pendidikan formal adalah MI/SD, MTs , MA/SMA yang bernaung di bawah panji NU. Adapun pendidikan non-formal meliputi TPQ, Madrasah Diniyah, dan Pondok Pesantren. Namun, berkat kegigihan Kiai Munawwir, akhirnya dalam waktu yang relatif panjang, terbentuklah Metode An Nahdliyah. Dalam perjalanannya, An Nahdliyah sempat ber’metamorfosis’(berubah/berganti nama) sebanyak tiga kali, yaitu : pertama : bernama Metode Cepat Baca Al Qur’an Ma’arif (format disusun PCNU Tulungagung pada tahun 1985). Kedua, Metode Cepat Baca Al Qur’an Ma’arif Qiroati (dengan meminta izin muallif qiro’ati untuk dicetak). Dan ketiga, Metode Cepat Baca Al Qur’an Ma’arif An Nahdliyah (mulai dicetak pada tahun 1991). Adapun tempat yang sering digunakan untuk membahas format dan perkembangan metode An Nahdliyah adalah musholla lembaga ma’arif Tulungagung. Sebelum metode ini bernama An Nahdliyah, pada suatu ketika atas petunjuk setelah bermunajat kepada Allah SWT. Kiai Munawwir Kholid berjalan ke arah utara yang pada akhirnya beliau bertemu dengan Kiai Syamsu Dluha. Dari pertemuan itu, terjalinlah ikatan persaudaraan yang kuat diantara keduanya yang pada akhirnya menghasilkan beberapa materi rumusan-rumusan yang menjadi bahan penyusunan kitab Metode Cepat Tanggap Belajar Al Qur’an An Nahdliyah. Dengan dibantu oleh Kiai Syamsu Dluha dan kiai-kiai yang lain akhirnya Kiai Munawir Kholid menggagas untuk membuat metode baru. Beliau bersama sahabat–sahabat beliau membentuk team perumus yang beranggotakan antara lain: 1. Kyai Munawir Kholid 2. Kyai Manaf 3. Kyai Mu’in Arif 4. Kyai Hamim 5. Kyai Masruhan 6. Kyai Syamsu Dluha E. Kelebihan dan Kekurangan Metode An Nahdliyah Kelebihan yang terdapat dalam metode An Nahdliyah antarab lain adalah : 1. Mudah dipahami oleh anak-anak., karena dalam metode ini anak-anak diajak untuk melagukan saat belajar Al-Qur’an, sehingga dapat diterima oleh otak anak maupun orang dewasa pada umunya. 2. Semua santri yang belajar lebih cepat tanggap, konsentrasi, dan mudah dikendalikan, juga menyenangkan. 3. Melatih hubungan sosial, kerjasama, dan kekompakkan anak atau peserta metode An Nahdliyah, karen dalam proses pembelajran ini dituntun secara bersama-sama untuk mengikuti ucapan guru, dan instrument yang digunakan oleh guru tersebut. Selain mempunyai kelebihan, metode inipun mempunyai kelemahannya antara lain sebagai berikut : 1. Dengan metode ini, guru memberi contoh, santri mendengarkan lalu menirukan, sehingga terkesan lebih aktif guru dari pada santrinya. 2. Tidak semua orang bisa mengajarkan/memakai metode ini, karena hanya untu orang yang mempunyai persyaratan bisa membaca Al-Qur’an dengan baik, mempunyai loyalitas yang tinggi, dan sudah pernah mengikuti training. 3. Didalam metode ini harus memakai waktu yang lama, karena mempunyai jilid yang banyak, setelah selesai 6 jilid tersebut harus melanjutkan ke tingkat selanjutnya. 4. Santri tidak bisa berkreasi sendiri dengan cara yang ia suka, karena harus mengikuti peraturan dan tata cara yang sudah ada F. Langkah-langkah Metode An Nadliyah Dalam pelaksanaan metode ini mempunyai dua program yang harus diselesaikan oleh para santri yaitu : 1. Program buku paket Program buku paket ( PBP ) , program awal yang dipandu dengan buku paket Cepat Tanggap Belajar Al-Qur'an An Nahdilyah sebanyak enam jilid yan dapat ditempuh kurang lebih enam bulan. 2. Program Sorogan Al-Qur'an PSQ , yaitu program lanjutan sebagai aplikasi praktis untuk menghantar santri mampu membaca Al-Qur’an sampai khatam 30 juz. Pada program ini santri dibekali dengan sistem bacaan ghoroibul. Qur’an tartil, tahqiq dan taghonni . Untuk menyelesaikan program ini diperlukan waktu kurang lebih 20 bulan. Dalam program sorogan Al-Qur’an ini santri akan diajarkan bagaimana cara-cara membaca Al-Qur’an yang sesuai dengan sistem bacaan dalam membaca Al-Qur’an. Dimana santri langsung praktek membaca Al-Qur’an besar. Selain itu peserta metode ini diberi tip bagaimana belajar dan mengajarkan metode an-nahdliyah, diantanya: 1) Lobi suara atau guru memberi contoh, santri mendengarkan baru menirukan. 2) Pembenahan makhrojul huruf dan sifatul huruf. 3) Menunjukkan fakta huruf. 4) Dituliskan 11 x baru dibaca berulang-ulang G. Aplikasi Metode An Nahdliyah Didalam metode An Nahdliyah terdapat enam (6) jilid pada buku paketnya, isi secara garis besar ke-enam jilid buku paket tersebut adalah : Jilid 1 Pengenalan huruf hijaiyah berharakat fathah. Jilid 2 Huruf hijaiyah bersambung, harakat dhamah dan kasrah, mad thabi'i, harakat ganda Jilid 3 Ta marbuthah, mad thabi'i, alif fariqah, ihfa', hamzah washal Jilid 4 Idzhar qamariah, ra tafkhim, Idzhar syafawi, Idzhar halqi, Mad wajib mutashil, Mad shilah thawilah, Mad jaiz munfashil Jilid 5 Ghunnah, Idhgham bighunnah, Idhgham bilaghunnah, Iqlab, Idhgham Mutamatsilain, Ihfa' syafawi, Lam jalalah (tafkhim-tarqiq) Jilid 6 Idhgham syamsiyah, Qalqalah, Idzhar bikilmah, Mad lazim mutsaqal kilmi, Mad lazim mukhafaf kilmi, Mad iwadh, Mad lazim mutsaqal harfi, Mad lazim mukhafaf harfi, Tanda-tanda waqaf, Surat-surat pendek, Surat Al-Baqarah ayat 1 - 20 Didalam pengaplikasiannya dalam metode An Nahdliyah yang perlu di lakukan adalah tindakan sebagai berikut : 1. Awalnya guru menulis ayat-ayat pendek di papan tulis. 2. Setelah itu guru membacakannya dan siswa menirukannya dengan diiringi titian murotal. 3. Untuk mengetes santrinya sekali-kali guru menunjuk salah satu santri untuk membaca tulisan yang ada di papan tulis untuk mengetahui tingkat kompetensi tilawahnya dengan melihat kemampuan makhrojul huruf dan kaidah tajwidnya. Titian murotal ini juga menjadi ciri khas metode ini yaitu ketukan untuk menandai panjang dan pendeknya bunyi. Berikut adalah gambar buku paket An nahdliyah dari jilid 1 sampai jilid 6. BAB III PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari pembahasan makalah tentang metode An Nahdliyah (An Nahdhiyah) dapat kami simpulkan bahwa An-Nahdliyah adalah sebuah kebangkitan. Istilah ini digunakan untuk sebuah metode cepat tanggap membaca Al-Qur’an yang dikemas secara berjenjang satu sampai enam jilid. Metode membaca Al-Qur’an yang muncul di Kabupaten Tulungagung, Propinsi Jawa Timur. Metode ini disusun oleh sebuah Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Cabang Tulungagung. Pembelajaran metode ini lebih ditekankan pada kesesuaian dan keteraturan bacaan dengan ketukan atau lebih tepatnya pembelajaran Al-Qur’an pada metode ini lebih menekankan pada kode “Ketukan”. Tokoh sentral pendirinya metode tersebut yakni KH. Munawwir Kholid. Selain tokoh sentarl tersebut, ada lagi tokoh yang menciptakan metode tersebut yaitu Kyai Manaf ,Kyai Mu’in Arif, Kyai Hamim, Kyai Masruhan, Kyai Syamsu Dluha. Dalam pelaksanaan metode ini mempunyai dua program yang harus diselesaikan oleh para santri yaitu : 1. Program buku paket Program buku paket ( PBP ) , program awal yang dipandu dengan buku paket Cepat Tanggap Belajar Al-Qur'an An Nahdilyah sebanyak enam jilid yan dapat ditempuh kurang lebih enam bulan. 2. Program Sorogan Al-Qur'an PSQ , yaitu program lanjutan sebagai aplikasi praktis untuk menghantar santri mampu membaca Al-Qur’an sampai khatam 30 juz. Pada program ini santri dibekali dengan sistem bacaan ghoroibul. B. Saran Sebagai calon guru, kita harus mengetahui metode mana yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran, dalam hal ini khususnya didalam pembelajaran membaca Al-Qur’an. Kita harus pandai dalam menentukan metode, karena jika salah atau tidak sesuai dalam menggunakan metode, bisa jadi apa yang Seorang guru harapkan untuk dicapai siswa/santrinya tidak akan tercapai. Jika kita berperan sebagai orang tua, tugas pokok kita adalah selalu membimbing anak-anak supaya termotivasi, dan menumbuhkan minat mereka terhadap baca tulis Al-Qur’an.

1 komentar:

Fatwa Emir Muttaqin mengatakan...

Maaf, mau nanya, kalau pengen ngadain Workshop metode An Nahdliyyah ,kira2 menghubungi ke siapa?

Posting Komentar